Wednesday, January 29, 2003

Belajar

Ada satu kekuatiran bapak soal 'pergaulan' Stella dengan anak-anak lain di kompleks CGA. Sekarang ini, sebagian besar teman-teman Stella adalah anak-anak yang 2-3 tahun lebih tua. Biasanya sih, yang lebih tua akan mempengaruhi yang muda. Tapi di CGA yang terjadi sebaliknya. Mungkin karena Stella sedemikian pethuk, sehingga tingkah laku dan ucapannya justru yang ditiru oleh anak-anak lain. Sekarang, kalau bapak keliling kompleks bersama Stella, pastilah ketemu anak-anak lain yang teriak, "Apphha... appphha..!!" Atau kalau tidak, "ttaaaata.... ttaaaata..!!" Semalam saja, bapak melihat seorang anak 4 tahun yang tiba-tiba minta ditetah sama ibunya. Terinspirasi oleh Stella rupanya.
Kebun Raya

Minggu kemarin, Stella diajak bude Nana, pakde Yudi, dan mbak Via ke Kebun Raya Bogor. Ceritanya, mau rekreasi sekalian sarapan pagi di sana dan test drive mobil barunya pakde. Stella sih sangat senang, karena memang suasananya enak, tidak terlalu ramai, lapang, dan sejuk. Mungkin itu yang akhirnya membuat Stella mau tetah. Selama ini, kalau diajak tetah, paling banter juga cuma lima langkah, sehabis itu dia langsung jongkok dan main-main sendiri. Di Kebun Raya, Stella memang sudah ingin sekali ikut main bersama anak-anak lain yang berlari di sana-sini. Tidak heran, ketika bapak coba untuk mengajaknya latihan jalan, Stella langsung suka. Tapi, bapak juga yang kena getahnya, karena hari itu Stella semangat sekali untuk ditetah. Sampai-sampai tidak mau digendong lagi. Sepulang dari Kebun Raya pun, Stella masih minta ditetah keliling blok sampai dua kali. Bahkan, ketika diajak keliling naik motor, Stella masih berusaha untuk turun dan minta tetah. Caranya? Stella berdiri di antara bapak ibu, kemudian kakinya split sampai naik ke atas pundak bapak!! Persis seperti sirkus-sirkus Cina. Karena tidak berhasil juga, dia mulai teriak-teriak. Sampai akhirnya bapak harus mengalah untuk menetah Stella dari gerbang kompleks ke rumah.

Tuesday, January 21, 2003

Duhh, ternyata sudah sebulan ini blog-nya Stella tidak di update. Kasihan ya, habis bapak sibuk sekaleee nak. Wong blog-nya bapak juga nggak ke update.
So, sebulan ini perubahan apa saja yang terjadi pada Stella? Secara fisik, hampir nggak ada. Dan itu yang bikin bapak ibu panik. Mungkin karena terlalu capek jalan-jalan selama libur, berat badan Stella belum bertambah, malah terlihat lebih kurus. Lagipula, setelah kembali ke rumah, panas badannya juga sering sekali naik. Maka dengan berat hati, Stella dibawa kembali ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. Setelah dengan sepenuh hati kasih kotbah panjang lebar ke ibu, dokter menyarankan pemerikasaan laboratorium. Hasilnya, semua normal. So, yang salah: bapak ibu, karena dianggap kurang telaten merawat Stella. Duuhhh...

Tapi, hasil lab juga membawa berita yang menyenangkan hati ibu. Karena ternyata golongan darah Stella adalah B(+), sama dengan ibu. Selama ini, banyak orang beranggapan Stella lebih mirip dengan bapak. Padahal nggak juga. Penampakan luar sih memang banyak mirip bapak. Tapi inner character-nya kan banyakan mirip ibu. Mirip lainnya adalah: posisi tidur dan suka ngelamunnya itu lho.

Kalau ada yang sudah sempat mampir ke blog-nya bapak, pasti sudah sempat lihat foto-foto terbaru Stella. Ceritanya, foto-foto tersebut diambil di studionya mas Darwis Triadi di Yogya. Bukan dia sih yang motret, tapi asistennya. Soalnya, selama ini Stella dan keluarga belum pernah punya "foto resmi". Berfoto dengan bapak jarang sekali, karena lebih sering bapak yang pegang kamera. Pengambilan gambarnya sih tidak begitu lama, karena mood-nya Stella memang lagi baik. Mudah-mudahan, bisa segera di-upload untuk ganti penampilan blog ini.

Saturday, December 21, 2002

Ketemu Lagi

WWaaaa.... sodara-sodara, setelah dua minggu akhirnya semalam Stella kumpul lagi sama bapaknya. Walaupun bapak baru sampai di Yogya jam 23.30, itu tidak jadi masalah buat Stella. Karena sudah kangen, Stella bangun dan langsung nempel terus...khekhekhe.... Kalau lihat mukanya, seolah dia tidak percaya kalau bapak sudah datang. Setelah itu, Stella malah tidak mau bobo dan terus minta main terus ke bapak ibu. Akhirnya, setelah kerja keras ibu, Stella mau juga 'dibobokkan' jam 00.30, dengan posisi: tentu saja kepala tetap harus nempel di perut bapak... ha..ha..ha.. Nggak apa-apa kok nak, orang bapak juga kangen berat sama Stella. Sampe dibelain bolos dari kantor, he..he..he..

Pagi ini, Stella langsung jalan-jalan lagi sama bapak ibu. Ikut sarapan soto, trus langsung jalan lagi untuk menemui eyang-eyangnya yang baru datang dari Palembang. Tentu saja, Stella juga sudah kangen dengan mereka. Apalagi eyang datang bersama tante Rina dan dik Aaron. Stella memang belum pernah ketemu dengan mereka. Ternyata, dik Aaron memang ada mirip-miripnya dengan Stella. Matanya itu lho, yang gede-gede semua. Tapi soal rambut mereka tidak sama, karena rambut dik Aaron lurus dan berdiri ala punk rock. Sementara, rambut Stella keriting asli. Persamaannya, semua rambut mereka menghadap ke atas... ha..ha..ha..

Thursday, December 19, 2002

Sepeda Baru

Bapak, sungguh kangen sama Stella. Ini sudah sekitar 2 minggu bapak tidak bertemu dia, karena Stella memang masih di tempat eyang di Yogya. Gimana nggak tambah kangen, setiap hari ibu laporan 'perkembangan' Stella, yang dalam bayangan bapak: tambah lucu, tambah menggemaskan, tambah berani dan nekat.... grin.

Barusan ibu kasih kabar, kalau eyang membelikan sepeda untuk Stella. Hanya saja, sepeda yang dibeli adalah untuk anak 3 tahun!!! Terus, sepedanya nggak kepakai dong? Kan Stella baru 10 bulan? Eeiit, tunggu dulu, justru sebaliknya. Walau terpaksa 'nangkring', tanpa ada tempat untuk pijakan kaki, Stella justru sangat senang dengan sepedanya. Dan terus menerus seharian, minta ibu mendorong sepedanya (sambil harus memegangi Stella), sampai capek sekujur badan!! Bangun tidur, begitu melihat sepedanya, Stella langsung minta dinaikkan ke sana. Padahal, hari-hari ini Yogya sedang panas-panasnya.

Sekarang, Stella juga makin sering ngoceh. Setiap kali bapak telpon ke Yogya, pasti background suaranya mendominasi suasana..he..he.. bikin bapak tambah kaanngen lagi. Anehnya, suaranya tidak lagi keras seperti dulu. Cuma, kosa katanya bertambah, misalnya: cicak, sudah, jatuh, siapa, dan apa. Tentu saja pengucapannya pakai versi bayi: tterrjjcak, sssscdah, jjjrrerttuch, waachpaa, dan (ini paling jelas) aaaapha...

Hari ini, kenekatan Stella kembali menghasilkan memar di tubuhnya. Kali ini pipinya yang memar karena tidak bisa diam waktu mandi. Memang Stella tidak nangis, tapi memarnya tampak jelas di pipinya. Hari ini juga, ibu membawa Stella ke R.S Bethesda untuk fisiotherapy, sekalian dipijat bayi. Kali ini, Stella tidak nangis lagi saat dipijat. Cuma ya itu.... nggak bisa diam. Padahal kan ada 'pose-pose' standard yang harus dilakukan, seprti tengkurap misalnya. Yang ada sih, dia bergerak terus merambati suster yang kelabakan memegangi badannya...khuahahahaha.... baru tahu tuh, Stella....

Wednesday, December 11, 2002

Lebaran

Libur Lebaran tahun ini, Stella punya kesempatan untuk balik ke tanah kelahirannya, Yogyakarta. Karena ada rejeki THR, bapak memesan tiket pesawat, yang kebetulan harganya gila-gilaan turun akibat persaingan antar maskapai penerbangan baru. Setelah nge-booking beberapa maskapai, akhirnya Lion Air yang dipilih, karena pertimbangan harga tiket, termasuk harga tiket untuk balita. Untung ada Stella, karena membawa balita, otomatis tiket di-up grade ke kelas bisnis tanpa tambahan biaya.

Di Yogya, Stella akhirnya berkesempatan untuk bertemu eyang buyutnya, yang dulu selama puluhan tahun tinggal di Metro, Lampung Tengah. Dan selama lima hari berturut-turut, Stella ikut berkeliling Yogya - Jateng, menemui sanak saudara, menelusuri lagi akar ranting generasi pendahulunya. Luar biasa, karena setelah dipikir-pikir, Stella "berhasil" bertemu dengan sanak saudara dari 8 generasi!!! Dari mbah buyut, sampai ke keponakan yang ternyata sudah punya anak!!! Jadi, di lingkungan keluarga besar, sudah ada yang memanggil Stella tante!!!

Ternyata, Stella cepat sekali 'in' dengan keluarga yang baru pertama kali ditemuinya. Entah bagaimana, dia selalu memberi respon yang sangat akrab dengan setiap orang yang masih punya hubungan kekeluargaan. dia akan senang hati bermain, memberi senyum, dan minta gendong kepada mereka. Berbeda jika Stella sedang dipertemukan dengan orang lain di luar garis keluarga. Entah bagaimana dia tahu, dia langsung menarik diri.

Tapi ada juga yang membuat bapak kuatir. Stella beraktivitas persis seperti bayi-bayi dalam film kartun: berani dan tanpa memikirkan resiko. Dan persis seperti di film juga, orang-orang di sekitarnya yang justru terpaksa jungkir balik melindunginya. Bayangkan saja, dengan ilmu rambatan yang masih terbata-bata (apalagi untuk jalan), dia sudah berani untuk turun sendiri dari tempat tidur eyang yang tinggi. Juga, dengan nekat Stella juga berani pindah dari kursi ke atas meja. Di salah satu outlet makanan siap saji, Stella bahkan tidak takut untuk naik ke atas meja makan (ukuran kecil), dan ketika mejanya bergoyang, dia justru menambah kekuatan untuk menggoyang-goyangkan meja tersebut, seolah-olah itu ayunan.

Masih ingat, bagaimana Stella kenal dengan semua 'Puss', 'Gukguk', dan juga 'Kukuruyuk di penjuru kompleks rumah? Nah, di Yogya kebiasaan itu tidak hilang. Entah kenapa, di kawasan rumah eyang lebih banyak Gukguk daripada Puss. Dan Stella dengan asyiknya, justru mengganggu para Gukguk tersebut, termasuk yang terkenal galak. Jika seekor Gukguk menyalak garang, Stella justru akan balas teriak, seakan menyuruh mereka diam, dan berusaha menggapai kepala si Gukguk!!! Dan kejadian seperti inilah yang bikin para tetangga eyang panik...huakhakhakha....

Tapi kasihan juga, karena setelah lima hari Bapak harus balik ke Jakarta, meninggalkan Stella di Yogya. Ibu barusan telpon, katanya Stella nyariin bapak terus (GR nih...), sebentar-sebentar menengok ke arah pintu kamar. Memang anak bapak nih....

Sunday, November 24, 2002

Wuadduh, Stella sekarang sudah punya jurus baru. Dan jurus ini, cuma untuk memastikan bahwa setiap pagi dia akan jalan-jalan bareng bapak. Tadinya sih, bapak nggak ngeh kalo setiap jam 4 pagi Stella selalu menyandarkan kepalanya di perut atau paha bapak. Mmmm.. bapak sudah GR, dikirain Stella lagi ssaaayyyaaang banget sama bapaknya. Ternyata, ini trik dia agar dia tahu kapan bapaknya bangun. Karena sering terjadi, bapak sudah berangkat ke kantor dan dia belum bangun juga... hekhekhekhe....

Sekarang, Stella juga makin sering bilang, "Aappha?" Itu kalau dia melihat sesuatu yang baru. Dan bapak ibu akan menjelaskan (minimal memberi tahu nama) hal baru tersebut. Sekarang Stella juga makin canggih bermain ciluk ba. Kemarin, bapak kaget juga. Karena sehabis mandi, Stella sudah menunggu di depan pintu kamar mandi. Dan begitu bapak keluar, dia langsung teriak, "Bbbhhhaaa!" Ibu sampai terpingkal-pingkal lihat gaya baru tersebut.

Kemarin, karena libur hari minggu, bapak akhirnya sempat ngobrol sama tetangga. Dan (Thanks God!!) ternyata, Stella termasuk anak yang paling jarang sakit di perumahan ini. Mungkin, karena sampai sekarang menu utamanya masih ASI. Susu tambahan Stella belum mau. Yang kasihan ya ibu, tiap pagi pasti lemes karena semalam bia 3 sampai 4 kali dibangunkan Stella. Ayo nak, belajar pake botol susu ah....

Thursday, November 21, 2002

Hujan dan Petir

Minggu-minggu ini mulai terasa repotnya tinggal di pinggiran Bogor. Tiap hari hujan, dan setiap kali bapak pulang kantor pasti kehujanan. Hujan sore hari juga telah membuat kesempatan Stella untuk jalan-jalan berkurang. Dan itu membuat dia senewen. Sebenarnya, Stella juga senang dengan hujan, karena hawanya menjadi makin sejuk. Juga karena Stella senang mendengar suara air mengalir dan rintik hujan. Tapi akhirnya, bapak lagi yang repot. Tiap kali hujan, Stella pasti 'memaksa' bapak untuk menggendongnya dan wajib berdiri di pinggir teras rumah, agar dia bisa melihat air hujan yang jatuh dengan lebih jelas! Sudah begitu, Stella akan menjulurkan tangan, mencoba menggapai air hujan yang jatuh. Padahal, berdiri di pinggir teras begitu kan dingin, nak. Kaki bapak juga basah kena percikan air...he..he..

Belum lagi, angin yang begitu kencang. Tapi Stella suka sekali melihat dahan pohon yang bergoyang ditiup angin. Ujung-ujungnya, salah satu pasti masuk angin...he..he.. :-) Sementara itu, Cibinong kan juga terkenal dengan petirnya. Dan ternyata, Stella tidak takut dengan petir!! Wallaaahhh.... paling juga dia kaget mendengar suara geledek, tapi habis itu ketawa-ketiwi lagi. Mungkin itu hal baru buat dia. Sama seperti sekarang ini, kalau jalan malam hari, pasti Stella akan menengok ke atas, mencari bulan atau lampu jalan.